Komitmen Riyono dalam Mendukung Optimalisasi Kerja di Sektor Kelautan dan Perikanan

20-11-2024 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Riyono saat mengikuti rapat Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Gedung Nusantara DPR RI. Foto: Munchen/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Riyono mengungkapkan dirinya berkomitmen untuk memastikan dan mendukung optimalisasi kerja-kerja di sektor kelautan dan perikanan. Sebab, menurutnya, berdasarkan kajian dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) ekonomi dunia saat ini didominasi oleh sektor perikanan dan kelautan.

 

Hal itu disampaikannya di sela-sela rapat Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2024). Menurutnya, kelautan Indonesia memiliki potensi yang luar biasa.

 

“Ekonomi global dan potensi ekonomi nasional kita dari kajian BAPANAS (Badan Pangan Nasional),  itu hampir Rp23 triliun untuk sektor perikanan dan kelautan maritim,” ujarnya kepada Parlementaria.

 

Sinyal potensi itu pun, menurutnya, juga telah ditangkap Menteri KKP beserta jajarannya yakni melalui program dengan strategi ekonomi biru (blue economy). Salah satu programnya yakni program Penangkapan Ikan Terukur (PIT). Sehingga, nantinya perikanan Indonesia dikelola dan sekaligus juga mendapatkan kontribusi yang signifikan bagi negara.

 

“Ini kita dorong untuk apa? Untuk keberlanjutan sumber daya ikan kita. Teman-teman nelayan kecil bisa tetap melaut, teman-teman sektor menengah usaha juga mereka bisa bekerja, kemudian teman-teman yang mau mengelola dan memanfaatkan zona ekonomi eksklusif  yang selama ini kita belum mampu, itu juga boleh,” jelas Politisi Fraksi PKS itu.

 

“Sehingga dengan PIT ini sebenarnya win-win solution untuk melindungi sumber daya kita, untuk mendatangkan pendapatan negara dari non-pajak, ini akan mengangkat ekonomi dari mulai pesisir sampai ke ekonomi nasional kita,” tambahnya.

 

Ia juga menjelaskan bahwa lima strategi ekonomi biru untuk Indonesia Emas 2045, salah satunya yaitu pengelolaan sampah dan pembersihan sampah laut. Menurutnya, kehadiran sampah di laut selama ini berdampak pada kerugian yang luar biasa, baik terhadap lingkungan maupun manusia, sehingga perlu didukung.

 

“Dan ini juga sudah diprogramkan oleh teman-teman di KKP, dan kami di Komisi IV juga mendukung aktivitas-aktivitas ini, penting, " tegasnya

 

ia menjelaskan pula jika green economy berfokus pada pertumbuhan saja, maka hal itu berbeda dengan blue economy. Menurutnya, blue economy  tidak hanya fokus pada pertumbuhan, namun juga berkelanjutan. Sehingga usaha para nelayan yang ada dapat terus berlanjut.

 

“Termasuk teman-teman nelayan, agar usaha mereka tetap berkelanjutan, bagaimana kemudian laut ini bersih dari sampah, yang kita berharap nanti ada keterlibatan nelayan di situ,” tutupnya. (hal/rdn)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...